Tabanan, mediapelangi.com – Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menghadiri rangkaian ritual Penyineban Piodalan di Pura Luhur Batukaru, Penebel, Tabanan, Minggu (5/11/2017). Selain mengikuti persembahyangan dan prosesi yang berlangsung, Wabup Sanjaya juga mengikuti prosesi nunas baos yang menjadi rangkaian penting dalam dalam piodalan tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut Raja Puri Tabanan, Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Anggota DPRD Edy Nugraha Giri, Gusti Komang Wastana, Camat Tabanan, Camat Penebel, para pemedek dan Tokoh masyarakat setempat.
Panitia Acara, Wayan Jana Putra mengatakan piodalan ini di gelar setiap 6 bulan sekali atau tepatnya 210 hari sekali. Upacara dimulai pada tanggal Rabu (1/11/2017). Puncak Odalan berlangsung pada Kamis (2/11/2017), dan hari ini adalah penyineban. Prosesi penyineban ini diawali dengan berbagai prosesi. Seperti prosesi rejang pemendak, nedunang Ida Bethara sekaligus memohon Ida Bethara untuk nepak pedasaran.
“Setelah Ida Berhara berkenan nepak pedasaran dilanjutkan dengan prosesi ngiring Ida Bethara ke jaba tengah dan ngider bale panjang sebanyak tiga kali. Usai prosesi pengideranini, Ida Bethara distanakan di Bale Panjang untuk kemudian dimohon baosNya,” jelasnya.
Ritual Nunas Baos atau memohon petunjuk kepada Ida Betara yang berstana di Pura Luhur Batukaru tentunya, dengan harapan agar kehidupan di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan, menjadi lebih baik dan sejahtera.
Selama berlangsungnya ritual ini, mulai dari prosesi nedunang Ida Betara sampai dengan Nunas Baos berlangsung, puluhan pemedek mengalami kondisi kerauhan / trance. Kondisi itu membuat jalannya prosesi semakin khidmat. Rangkaian prosesi penyineban pujawali ini kemudian dilanjutkan dengan menggelar prosesi nangun Sri Tumpuk (tumpukan puluhan orang dalam keadaan tance) yang kemudian diurip (dibangunkan kembali) untuk ngayah membagikan anugerah Bethara Batukaru kepada seluruh umat yang hadir pada prosesi tersebut yang disebut dengan prosesi Mapaica.
Sesuai petunjuk Ida Betara yang berstana di Pura Luhur Batukaru, dikatakan upacara pada hari ini sudah diterima dengan baik. Untuk menjaga keselamatan dan masyarakat Bali, khususnya Tabanan, agar lebih aman dan sejahtera harus dilakukan upacara melasti ke segara 2 tahun lagi. (hmstbn/ay)