Tabanan (Mediapelangi.com)-Hari ini Sabtu (11/11/2017) Saniscara Kliwon Kuningan, Umat Hindu yang ada di wilayah Desa Mundeh Kauh, Selabih, Lalalanglinggah, dan sekitarnya berdatangan ngayah dan mendak tangkil sehubungan dilaksanakannya Pujawali di Pura/Kahyangan Luhur Bukit Rangda di Selemadeg Barat, Tabanan Bali.
Pura/Kahyangan Luhur Bukit Rangda berada di ketinggian gugusan bukti, dikelilingi hutan dengan pemandangan laut Bali selatan yang menawan.
Pura yang menyimpan jejak sejarah panjang terkait perkembangan Agama Hindu di Bali ini kerap disebut-sebut sebagai salah satu pura kuno yang memiliki fungsi dan filosofi penting dalam keyakinan masyarakat Hindu Bali.
Dodunan (rangkaian) Pujawali sudah dimulai pada Buda Paing Kuningan, Rabu (8/11/2017) lalu berupa Atur Pakeling dan Makarya Asangan. Kemarin Sukra Wage Kuningan (10/11/2017) warga pakraman penanggap karya telah melaksanakan persiapan berupa ngolah ulam upakaram nurunan Ida Batara, Ngiring Ida Batara ke Beji Toya Tabah dan pangubaktian. Pujawali nyejer selama dua hari dan pagi hari Soma Paing Langkir Senin (13/11/2017) akan dilaksanakan upacara penganyar langsung penyineban mulai pk. 08.00 sampai 1000 Wita, terangnya.
Hari ini (11/11/2017) pada puncak Pujawali, para pemedek dari luar wilayah pakraman pengempon juga pemedek dari berbagai penjuru Bali sudah mulai berdatangan mendak tangkil.
Menuju Pura/Kahyangan Luhur Bukit Rangda bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat melalui jurusan Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk lalu di Banjar Surabrata belok kanan ke arah utara sejauh kurang lebih 18 km. Atau bagi warga sekitar bisa juga masuk dari Banjar Bukit Tumpeng atau Banjar Yeh Bakung melewati Banjar Bangkyangjaran naik melewati jalan aspal hotmix di punggung bukit sejauh 7 Km. (*/mp).