Tabanan, mediapelangi.com – Pembuatan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di seputar Kota Tabanan mulai dikeluhkan warga. Pasalnya pembuatan instalasi yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Satuan Kerja (Satker) PS-PLP (Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman) di Provinsi Bali di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini menimbulkan debu ketika cuaca sedang panas sehingga menganggu aktifitasi di seputaran Jalan Gajah Mada, Tabanan.
Seorang warga di Jalan Gajah Mada, Tabanan, Ida Bagus Bayu Kartika (34) pun merasakan hal tersebut hingga ia menuliskan”Uyak Abu” pada spanduk di depan tokonya. “Sangat berdebu dan cukup menganggu, saya saat ini jualan berada di belakang toko untuk menghindari debu,” ujar pria yang berjualan onderdil motor tersebut Rabu (15/11/2017).
Dirinya menambahkan, tidak hanya terkena debu, beberapa pengendara motor juga terjatuh karena banyak kerikil pada bekas galian pipa yang proyeknya telah berlangsung selama dua bulan terakhir. Pedagang nasi di sepanjang jalan Gajah Mada, Tabanan juga tutup karena tidak bisa jualan. “Harapan kami agar bisa segera teratasi, memang sih ada penyiraman, tapi saat cuaca terik debunya banyak sekali,” harapnya.
Sementara itu Kepala Satker PS-PLP (Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman) di Provinsi Bali, Ida Bagus Lanang Suardana menyebutkan, proyek yang anggarannya mencapai sekitar Rp 22 miliar itu akan dihotmik mulai minggu depan. Dan saat ini pihaknya masih menunggu proses pemadatan tanah agar aspal di bekas galian tidak ambles. “Target selesainya pada 23 Desember,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, proyek tersebut akan melayani pembuangan limbah domestik warga Tabanan sebanyak 400 kepala keluarga. Pembuangan limbah akan melalui proses sebelum dibuang ke aliran sungai. Proyek tersebut dikerjakan di antaranya di Jalan Gajah Mada, Jalan Nuri, Jalan Cendrawasih dan Jalan Kenanga. (mp)