Tabanan,mediapelangi.com- Industri pariwisata di Bali mulai merasakan dampak dari naiknya status Gunung Agung di Karangasem ke level awas.
Manajer DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirta Yasa,mengatakan,semenjak erupsi Gunung Agung berstatus awas, ada sejumlah wisatawan mancanegara membatalkan kunjungan ke Bali.Sebanyak 1000 wisatawan dari Eropa dan Jepang membatalkan kunjunganya ke Daya Tarik Wisata Warisan Budaya Dunia Jatiluwih di Kecamatan Penebel, Tabanan,Bali,”katanya.Senin(27/11/2017).
Menurutnya wisatawan asing yang membatalkan kunjungan ke Bali faktor aktifitas Gunung Agung mulai meningkat yang saat ini sudah ke level awas.
Lanjut dia, karena memang adanya isu isu bencana sangat sensitive bagi wisatawan asing khususnya wisatawan dari Eropa dan Jepang,yang kebanyakan tamu group travel yang membatalkan kunjunganya,” tambahnya.
Ditambahkan rata rata dalam per hari 400 wisatawan yang berkunjung ke DTW Jatiluwih. Untuk tahun ini pihaknya mengaku sudah memenuhi target pendapatan yakni Rp 5 Milyar per tahun. Sedangkan untuk tahun 2018 target pendapatan masih kisaran di tahun 2017.
Sutirta Yasa yang juga pengusaha Restoran ini,juga berharap bencana abu vulkanik Gunung Agung di Karangasem ini segera berakhir dan perekonomian masyarakat bisa bergerak kembali.
Sektor wisata yang menunjang perekonomian masyarakat juga segera bangkit,dan kunjungan wisatawan ke Bali kembali normal dan khususnya ke DTW Jatiluwih,”harapnya.
Yang harus kita lakukan saat ini adalah mempromosikan Bali tetap aman untuk dikunjungi,” ungkapnya. (eka-mp)